Teknik Fisika Telkom University

Program Studi S1 Teknik Fisika baru didirikan di awal tahun 2009 berdasarkan Keputusan Direktorat Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 90/D/T/2009 tanggal 21 Januari 2009.

Kurikulum Program Studi S1 Teknik Fisika dirancang dengan total beban 144 sks untuk lama studi 4 tahun/8 semester. Bagi para mahasiswa yang dapat menjaga IP Semester tidak kurang dari 3,00 pada setiap akhir semester telah disediakan perencanaan studi melalui Skema Kurikulum Akselerasi 3,5 tahun/7 semester.

Program studi ini lahir untuk memenuhi tuntutan industri yang membutuhkan ahli-ahli di bidang Teknik Fisika, yang selama ini baru dipenuhi oleh tiga perguruan tinggi negeri dan satu perguruan tinggi yang membuka program studi Teknik Fisika, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Nasional.

Teknik Fisika merupakan bidang yang sangat luas. Bidang ini beririsan dengan bidang-bidang seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Material. Salah satu keunggulan dari Program studi Teknik Fisika adalah fleksibilitas lulusan dalam bekerja dan kurikulum fokus pada sains terapan yang menopang bidang-bidang teknik di atas. Dengan dimikian diharapkan mampu mengembangkan bidang-bidang tersebut ke arah yang lebih baik dan lebih dibutuhkan.

Penekanan Program Studi Teknik Fisika Telkom University (Tel-U) adalah dalam Rekayasa Instrumentasi dan kontrol, Rekayasa Energi, Rekayasa Fotonika, Rekayasa Aplikasi Elektromagnet, dan Rekayasa Material.  Namun penekanan di atas juga tidak terlepas dari fokus Telkom University (Tel-u) di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Penekanan tersebut didasari oleh fakta bahwa lapangan pekerjaan di sektor industri yang merupakan salah satu faktor penting untuk menopang ekonomi di Indonesia sangatlah banyak. Dalam perspektif perekonomian ke depan struktur industri manufaktur dan jasa dipastikan akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Sektor industri menjadi kuat jika didukung oleh sumber daya manusia sebagai inovator yang memiliki skill dan kemampuan menyerap pengetahuan di bidang sains dan rekayasa, dan mengaplikasikannya dalam industri.

Hingga saat ini jumlah lulusan Teknik Fisika yang berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia masih belum memenuhi kebutuhan pada sektor industri. Profesi yang berhubungan dengan kompetensi Teknik Fisika, seperti sistem integrator engineer, instrument and control engineer, process engineer, health and safety engineer, energy engineer banyak didominasi tenaga kerja asing. Kompetensi lulusan Teknik Fisika sangat diminati kalangan industri dan fleksibel dalam karir karena penguasaan lulusan pada kemampuan perekayasaan yang berbasis pada ilmu matematika dan fisika, serta mampu bekerja di bidang teknik lain seperti teknik industri, teknik elektro, teknik telekomunikasi, teknik mesin, maupun di bidang teknik lainnya.

Hasil studi banding ke berbagai program studi sejenis dan Tracer Study dari beberapa industri pengguna lulusan, serta Wonderware Software Human Machine Interface, menunjukkan bahwa daya serap lulusan program studi sejenis di bidang industri cukup tinggi. Beberapa industri penyerap lulusan ini antara lain Caltex, Schlumberger, Astra International, BATAN, LAPAN, PT Telkom, INKA, Pindad, PERTAMINA, Chevron Pacific Indonesia, dan lain-lain. Rata-rata lulusan Program Studi Teknik Fisika, khususnya di bidang rekayasa instrumentasi dan kontrol, paling lama hanya 3 bulan setelah lulus sudah bekerja/diserap oleh perusahaan-perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna lulusan Program Studi Teknik Fisika sangat besar.
- See more at: http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/s1-teknik-fisika#sthash.Z1Ghahu3.dpuf


http://www.telkomuniversity.ac.id/index.php/s1-teknik-fisika

No comments:

Post a Comment